A.
Pengertian
Anemia adalah
keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah
berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan
mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya
ke seluruh bagian tubuh.
anemia adalah penyakit darah yang sering
ditemukan. beberapa anemia memiliki penyakit dasarnya. anemia bisa
diklasifikasikan berdasarkan bentuk atau morfologi sel darah merah, etiologi yang mendasari, dan
penampakan klinis.
Seorang pasien dikatakan anemia bila
konsentrasi hemoglobin
(Hb) nya kurang dari 13,5 g/dL atau hematokrit (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi
Hb kurang dari 11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan
B. Penyebab
Anemia
terutama disebabkan oleh kehilangan darah, kekurangan produksi sel darah merah
atau perusakan sel darah merah yang lebih cepat dari normal. Kondisi tersebut
dapat disebabkan oleh:
- Kurang
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12, asam folat
dan vitamin C,
unsur-unsur yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
- Kekurangan
zat besi adalah penyebab utama anemia. Sekitar 20% wanita, 50%
wanita hamil dan 3% pria mengalami kekurangan zat besi.
- Tidak
mengkonsumsi daging (vegetarian) dapat menyebabkan Anda kekurangan
vitamin B12, jenis vitamin yang hanya ditemui pada makanan hewani
(daging, ikan, telur, susu). Di kalangan non vegetarian, hampir tidak
ada yang kekurangan vitamin ini karena cadangannya cukup untuk
produksi sel darah sampai lima tahun.
- Asam folat tersedia pada banyak makanan, namun terutama
terdapat di hati dan sayuran hijau mentah.
- Darah
menstruasi berlebihan. Wanita
yang sedang menstruasi rawan terkena anemia karena kekurangan zat besi
bila darah menstruasinya banyak dan dia tidak memiliki cukup
persediaan zat besi.
- Kehamilan. Wanita yang hamil rawan terkena anemia karena
janin menyerap zat besi dan vitamin untuk pertumbuhannya.
- Penyakit
tertentu.
Penyakit yang menyebabkan perdarahan terus-menerus di saluran pencernaan
seperti gastritis, radang usus buntu,dll dapat menyebabkan anemia.
- Obat-obatan
tertentu.
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan perdarahan lambung (aspirin, obat
anti inflamasi,dll). Obat lainnya dapat menyebabkan masalah dalam
penyerapan zat besi dan vitamin (antacid, pil KB, obat anti artritis,
dll).
- Operasi
pengambilan sebagian atau seluruh lambung (gastrektomi). Ini bisa menyebabkan anemia karena
tubuh kurang menyerap zat besi dan vitamin B12.
- Penyakit
radang kronis seperti
lupus, artritis rematik, penyakit ginjal, masalah pada kelenjar tiroid,
beberapa jenis kanker, dan penyakit lainnya dapat menyebabkan anemia
karena memengaruhi proses pembentukan sel darah merah.
C. Gejala
1. Penderita merasa sangat lelah
2. Sakit kepala
3. Penglihatan menjadi berkunang-kunang
4. Munculnya gejala jantung serta paru-paru
Jaringan
memerlukan O2 lebih banyak daripada yang dapat disediakan oleh
darah. Pada jaringan yang mengalami hipoksia, CO2 dan asam laktat
akan tertimbun. Asidosis setempat ini akan menyebabkan dilatasi arteriol.
Dampaknya, tahanan arteri perifel turun secara otomatis dan aliran darah pada
jantung akan bertambah. Namun, pada waktu yang bersamaan, tekanan darah pada
arteri akan turun. Jika ini terjadi, maka refleks dari sinus karotikus akan
segera bekerja dan medula dari kelenjar adrenal akan dirangsang untuk
mensekresi katekolamin. Hal inilah yang menyebabkan denyut jantung lebih kuat
dan lebih cepat. Penderita akan berdebar-debar seperti nafas orang yang selesai
berlari
Hal yang paling
tampak saat mengalami anemia :
1. Pucat, terutama pada telapak tangan dan lidah
2. Nadi terasa cepat dan denyut nadi keras
3. Tekanan darah penderita normal, tetapi tekanan
diastolik rendah
4. Dispne yang diderita biasanya berat
5. Asukultasi sering ditemukan mendengung terus menerus
pada vena-vena dileher, atas klavikula
D. Penanganan
- Bila
Anda merasakan gejala anemia di atas dan orang-orang di sekeliling Anda
melihat Anda tampak pucat dan lelah, segeralah berkonsultasi dengan
dokter. Dokter akan menanyakan kebiasaan makan Anda dan obat yang
sedang Anda minum. Anda lalu akan mendapatkan pemeriksaan fisik,
pemeriksaan darah dan pemeriksaan penunjang lainnya untuk menentukan
apakah terdapat anemia dan apa penyebabnya.
- Penanganan
anemia tergantung pada penyebabnya. Bila penyebabnya adalah kekurangan zat besi,
dokter akan mencari tahu dan mengatasi penyebab kekurangan tersebut.
Suplemen zat besi dalam bentuk tablet atau sirup mungkin diberikan. (Bila
anemia disebabkan oleh masalah penyerapan pasca- operasi gastrektomi,
pemberian suplemen akan diberikan secara intramuskular atau intravenal).
- Pemulihan
biasanya berlangsung enam hingga delapan minggu setelah penanganan. Setelah anemia tertangani,
Anda masih akan terus menerima asupan suplemen zat besi hingga beberapa
bulan untuk menjaga kondisi. Tinja Anda akan berwarna hitam selama
perawatan.
- Bila
anemia disebabkan penyakit tertentu, satu-satunya solusi adalah menyembuhkan
penyakitnya.
- Anemia
kronis yang ditandai dengan gejala parah seperti denyut jantung cepat,
nafas tersengal dan pingsan mungkin harus segera ditangani dengan transfusi
darah.
E. Pencegahan
1.
Pemberian tablet atau suntikan
zat besi
Pemberian tablet tambah darah
pada pekerja atau lama suplementasi selama 3-4 bulan untuk meningkatkan kadar
hemoglobin, karena kehidupan sel darah merah hanya sekitar 3 bulan atau
kehidupan eritrosit hanya berlangsung selama 120 hari, maka 1/20 sel eritrosit
harus diganti setiap hari atau tubuh memerlukan 20 mg zat besi perhari. Tubuh
tidak dapat menyerap zat besi (Fe) dari makanan sebanyak itu setiap hari, maka
suplementasi zat besi tablet tambah darah sangat penting dilakukan.
2. Pendidikan
dan upaya yang ada kaitannya dengan peningkatan asupan zat besi melalui makanan
Konsumsi tablet zat besi dapat menimbulkan
efek samping yang mengganggu sehingga orang cenderung menolak tablet yang
diberikan. Agar mengerti, harus diberikan pendidikan yang tepat misalnya
tentang bahaya yang mungkin terjadi akibat anemia, dan harus pula diyakinkan
bahwa salah satu penyebab anemia adalah defisiensi zat besi.
3. Pengawasan
penyakit infeksi
Tindakan yang penting sekali
dilakukan selama penyakit berlangsung adalah mendidik keluarga penderita
tentang cara makan yang sehat selama dan sesudah sakit. Pengawasan penyakit
infeksi memerlukan upaya kesehatan seperti penyediaan air bersih, perbaikan
sanitasi lingkungan dan kebersihan perorangan
4. Fortifikasi
makanan pokok dengan zat besi
Fortifikasi makanan yang banyak
dikonsumsi dan diproses secara terpusat merupakan inti pengawasan anemia
diberbagai negara. Fortifikasi makanan merupakan salah satu cara terampuh dalam
pencegahan defisiensi zat besi.